Kegiatan Sinergi Edukasi Obat dan Makanan Bersama Mitra BPOM hadir di Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora (Selasa, 9/1/2024) yang diselenggarakan atas kerja sama antara Biro Hukum dan Organisasi BPOM dengan Wakil Komisi IX DPR RI, Charles Honoris. Turut hadir Reghi Perdana, Kepala Biro Hukum dan Organisasi didampingi oleh Jeffry Daniel Waworuntu selaku Tokoh Masyarakat, dan Supartono, Ketua RW 06.
Aditha Puspo Wijayanti, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda mengawali kegiatan dengan melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan kepada peserta. Aditha menghimbau masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dengan memilih obat dan makanan yang aman agar dapat melindungi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar. ”Ayo Cek KLIK adalah tips menjadi konsumen cerdas,” ujar Aditha. Aditha menjelaskan bahwa Cek KLIK, yaitu Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kedaluwarsa. Aditha juga mengingatkan jangan tergiur dengan harga murah karena diskon, ”Cek Kedaluwarsa terlebih dahulu, ” jelas Aditha. Peserta juga diajak untuk melakukan pengecekan produk Obat dan Makanan dengan menggunakan Aplikasi BPOM Mobile.
”Partisipasi dan gotong royong dari kita semua sangat dibutuhkan dalam mengawasi produk obat dan makanan,” sebut Charles Honoris dalam sambutannya. Charles juga menghimbau kepada 250 peserta KIE yang hadir untuk membatasi konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (GGL) agar terhindar dari penyakit berbahaya. ”Penyakit Diabetes banyak terjadi pada anak – anak dikarenakan konsumsi minuman kemasan yang banyak mengandung gula,” ujar Charles.
Charles berharap masyarakat yang hadir bukan hanya menjadi peserta yang mendengarkan saja namun pulang ke rumah dengan menyebarluaskan informasi yang didapat kepada keluarga dan masyarakat sekitar untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap Obat dan Makanan aman.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Reghi Perdana, mengajak masyarakat untuk bersama melakukan pengawasan Obat dan Makanan. ”Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, anak – anak akan menjadi tulang punggung negara oleh karena itu kita harus menjaga anak-anak kita,” ujar Reghi Perdana.
Peserta yang hadir sangat antusias menyimak dan aktif dalam sesi tanya jawab bersama narasumber. Dijah, salah satu peserta KIE yang hadir merasa senang dan berterima kasih atas kegiatan KIE yang dilaksanakan dan bertanya terkait arti warna logo obat. Reghi Perdana menjelaskan bahwa logo Obat Bebas ditandai dengan lingkaran berwarna hijau bergaris tepi hitam yang terdapat pada kemasan, logo Obat Bebas Terbatas ditandai dengan lingkaran biru bergaris tepi hitam, sedangkan logo Obat Keras ditandai dengan lingkaran merah bergaris tepi hitam yang terdapat huruf K didalamnya.
Bersama kita wujudkan konsumen cerdas untuk kesehatan masyarakat yang lebih baik. (PM – Dian)