Jakarta-BPOM kembali menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Instrumen Pengukuran Tingkat Efektivitas Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk periode Rencana Strategis 2025-2029, Kamis (6/11/2024).
Kegiatan FGD ini merupakan kelanjutan dari FGD yang sebelumnya dilaksanakan dengan lingkup Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis di BPOM. Kegiatan yang diselenggarakan di Aryaduta Hotel, Jakarta ini menghadirkan para pakar dari pihak eksternal untuk memberikan masukan dan sudut pandang baru dalam penyusunan instrumen pengukuran tingkat efektivitas KIE.
BPOM sebagai lembaga yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan, juga berperan dalam meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat melalui kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Efektivitas dari pelaksanaan KIE dievaluasi melalui survei indeks efektivitas KIE untuk mengukur tingkat keberhasilan penyampaian pesan dan edukasi yang disampaikan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, terdapat suatu hubungan antara indeks efektivitas KIE dengan tingkat kesadaran masyarakat. Hadir sebagai tenaga ahli dalam kegiatan FGD yakni Nurjannah A.L, pakar Komunikasi Pembangunan FEM IPB, Gita Erysha, pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Ringking Marina Korah, pakar Psikometri Universitas Indonesia serta difasilitasi oleh PT Sigma Research Indonesia untuk merumuskan kebijakan yang valid dan relevan.
Kegiatan pembahasan yang disertai dengan diskusi hangat dari setiap peserta menghasilkan beberapa rekomendasi. Beberapa masukan yang disampaikan pada kegiatan ini diantaranya untuk memperhatikan fokus utama penyelenggaraan KIE, tujuan yang objektif dan spesifik, penyederhanaan instrumen kuesioner serta metode penyelenggaraan KIE yang disesuaikan dengan partisipan.
Selanjutnya, BPOM akan menyusun instrumen pengukuran efektifitas KIE dan kuesioner pendukung dengan mempertimbangkan masukan dan faktor terkait berdasarkan masukan dari pihak internal maupun dari para pakar, untuk kemudian dilakukan uji coba kuesioner untuk menguji validitas dan reabilitas. Hasil pengujian ini diperlukan sebelum menetapkan instrumen yang akan digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas KIE dalam periode Rencana Strategis 2025-2029. (PM-Irene)